Resep Belajar Menjadi Penulis
Pelajara yang saya peroleh dihari kedua ini membuat saya menjadi lebih semangat lagi utuk menulis
Menulis itu mudah ! Ini pernyataan yang sering muncul bagi
orang yang menganggap bahwa menulis hanya kegitan mmenyalin atau mmengkopi
paste tulisan orang menjadi tulisan kita. Padahal menulis itu tidak cukup
mengetik di koputer kta, menggoreskan pena diatas kertas saja , tapi menulis
perlu pintar, ide, pengalaman dan banyak lagi itu alasan dari orang yang memang
biasa dibuat oleh orang yang tidak mau
menulis atau cerita yang dibuat untuk menakut nakuti agar orang tidak mau menulis.
Padahal orang yang mengatakan menulis itu sulit kalau ditanya apakah sudah
pernah menulis biasanya jawabanya belum.
Pada tulisan ini saya akan mengajak teman teman untuk
belajar menjadi penulis. Apa yang menyebabkan orang sukses menulis atau gagal menulis
ternyata sikap mental kita yang sangat menentukan. Ada beberapa hal yang harus dimiliki penulis
:
Pertama, Niat dan motivasi
Niat dan motivasi menjadi modal utama untuk bisa menjadi
penulis, karena ketika kita tidak memiliki niat atau keinginan maka kita tidak
akan pernah mencoba melakukan suatu pekerjaan yaitu menulis. Niat atau
keinginan adalah suatu gairah yang memantik dan mendorong kita untuk memulai
kegiatan menulis kita . Dorongan yang memantik kita untuk menulis dan menulis harus
beriringan akan menambah gairah kita untuk tetap konsisten pada niat kita,
dorongan ini yang selanjutnya kita jadikan motivasi. Kalau niat dan motivasi
bisa berjalan beriringan seirama senada sehingga menjadi kekuatan kita maka kita akan
bisa mengatasi tantangan gangguan serta rintangan yang aan menghalangi kita. Beberapa
niatan dan motivasi yang kita bangaun utuk menulis adalah :
1.
Niatkan untuk Ibadah, karena sebaik baik kita
adalah yang bermanfaat dan memberikan manfaat yang banyak bagi sesama
2.
Membuat tulisan sesungguhnya kita membangun ide
yang akan dibaca oleh pembaca intinya kita bisa mempengaruhi orang lain atau
menyebarkan ide ide kita keorang banyak
3.
Ketika ide ide kebaikan dibaca orang maka kita
sudah mengajak orang untuk senantiasa beruat kebaikan, sehingga tulisan kita
bisa menjadi amal kebaikan kita dan selaa masih ada yag membaca maa akan
menjadi ladang amal yang terus megalir
4.
Buku adalah karya monumental yang akan dikenang
dan menjadi kebanggaan anak cucu kita kelak serta menjadi kartu nama terbaik
yang kita miliki
5.
Dari kebermanfaatan kita isyaallah akan ada
nilai kebaikan karena menulis merupaka
passive income
Kedua , Harus Punya Fokus danTarget
Apa fokus bidang atau kajian yang
akan kita tulis terutama yang sesuai dengan keahlian atau pengalaman yang kita miliki,
setidaknya kia punya ide dari pengalaman yang pernah kita alami, dan target
yang jelas kapan kita mula dan kapan kita harus selesaikan tulisan kita. Misalnya
seminggu sekali, dua minggu sekali, atau satu bulan satu artikel. Tidak
masalah, yang penting punya target. Kalau tidak punya target, bagaimana buku
akan selesai?
Kalau kita menulis untuk kapan
saja bisa selesai, memang tidak masalah. Ataupun kalau tidak selesai juga tidak
apa-apa, maka tidak perlu punya target. Tetapi bagi saya, buat apa latihan
menulis kalau tidak ada targetnya? Lebih baik mengerjakan hal-hal lain. Karena
tidak akan pernah menjadi maksimal.
Ketiga ,Disiplin
Disiplinkan diri untuk berlatih
menulis. Menulis tidak bisa hanya sekedar mengisi waktu luang , tapi menulis
harus disediakan waktu jangan di
sisa-sisa waktu. Kalau menulis hanya di sisa-sisa waktu, kapan bisanya? Menulis
itu harus dijadwalkan SETIAP HARI.
Tidak harus lama-lama, mulai saja
dengan 15-30 menit setiap hari. Bisa pagi, siang, ataupun malam. Coba cari
jadwal yang Anda bisa sisihkan 15-30 menit. Bisa sebelum subuh, sesudah subuh,
siang hari, sore, ataupun malam. Sesudah itu bangun komitmen dan kosisten untuk menulis setiap hari.
Keempat, Keberanian
Lawan rasa takut dan khawatir
tidak bisa menyelesaikan tlisan. Hilangkan semua kekhawatiran dan ketakutan.
Khawatir tulisan tidak bagus, khawatir nanti di tengah jalan “ngeblank”,
khawatir salah dalam tata bahasa, khawatir tidak diterima redaktur, khawatir
tidak diterima penerbit, khawatir buku tidak laku, dan sebagainya. Karena kekhawatira
yang berlebihan akan menjadi tantangan terberat bagi kita untuk bisa menyelesaikan
tulisan kita
Banyak sekali kekhawatiran yang
membuat kita akhirnya malah ragu untuk menulis. Karena itu, beranilah untuk
menulis. Tidak perlu ragu, tidak perlu khawatir. Kalau salah, tinggal perbaiki.
Yang penting sudah menulis dan jadi artikelnya. Apalagi kalau naskah bukunya
sudah jadi, wow, keren sekali.
Kelima, Pantang Menyerah
Keberanian kita melawan
kekhawatiran kalau bisa kita bangun terus akan menjadi modal besar utuk mulai
menulis. Karena biasanya tantagan terberat datang dari dalam diri sendiri,
mulai kemalasan, kritik atau cemoohan orang terhadap karya kita yang tata
bahasanya jelek, tidak runut, tidak menarik dan enak dibaca dan asih banyak
tantangan yang semuanya menyasar diri kita sendiri.
Lebih baik kita tidak usah menjadi
penulis kalau kita masih malas. Mau jadi penulis kok masih malas, mana bisa?
Lawan rasa malasmu
Tulisan ditolak, jangan menyerah.
Itu hal biasa. Semua penulis besar pernah ditolak tulisannya. Karena memang
begitu. Ditolak itu biasa. Bahkan berpuluh-puluh kali ditolak tulisan kita,
tidak apa-apa. Toh tulisan kita sudah jadi, bisa untuk bahan menyusun buku.
Jangan menyerah. Kalau ditolak,
bangkit lagi dan lagi dan tetap semangat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar